Yang suka baca novel, khususnya cerita fiksi. cerita kaya gini cocok buat kamu yang doyan banget sama cerita-cerita. oke, sekarang aku bakal ngepost cerita tentang GHOSTPRINCE, artinya ja udah serem gimana ceritanya ya... waw :v
langsung aja ya!!
GHOSTPRINCE!!!
![]() |
#1
“ meong, meong “ suasana menjadi horror, siapa yang tak takut dengan
kucing hitam. Misterius dan menyeramkan. Konon orang mengatakan, jika kucing
hitam melangkahi orang yang telah meninggal maka orang tersebut dapat hidup
kembali. Benarkah miots itu ada ?
Hiiiiii !!!!
Lampu terus menyala lalu mati menyala lalu mati kembali. Hal itu terus
berlangsung hingga 2 jam. “ membosankan “ protes seorang gadis yang jengkel
melihat aksi solo lampu kamarnya.
Ddrrttttt,… drrrttt !
Ponsel gadis itu terus bergetar, memecahkan konsentrasi yang sedari tadi dengan susah
payah di kumpulkannya. “aaarrgh, Ya tuhan. Bagaimana aku bisa mendapatkan nilai
ulangan yang bagus jika seperti ini terus dan siapa tengah malam menelpon
membuatku ingin mencelupkannya di air kolam ikan depan sana“, dengan hati yang
tidak niat untuk mengangkat telepon dengan
lantang gadis itu berteriak.
“Yak, apa kau tidak tahu waktu?! hah ?? Sesuka hatimu menelpon tengah
malam. Kau ingin membuatku mati dalam keadaan tuli mendengar dering telepon
ku??“ kata gadis itu tanpa mengucap salam terlebih dulu.
“mwo ya, apa sekarang dia
mempermainkan ku. Yeobosoeyo, bahkan nomermu saja tak ku kenal dan sekarang kau
tidak mengeluarkan suaramu. Kau ingin bermain ke tahap yang lebih seru ? Ring
pertandingan ? bagaimana menurutmu?“, angin malam sepertinya mendukung amarah
gadis itu. Sampai memasuki pori-pori kulit yang lebih dalam dari kulit
terdalam.
Saat akan menutup telepon
ada suara aneh yang membuat gadis itu menjadi merinding. Hanya suara tak jelas
dan aneh, bahkan penyair saja akan bingung seperti apa suara itu. “moshi moshi“,
sekali lagi gadis itu mengetes apakah akan ada suara yang lebih di katakan
seperti manusia daripada suara bising
itu. Haduh gadis ini sepertinya memang tidak takut akan sesuatu yang horror.
Bahkan ia berani menantang si penelpon misterius.
“HEI TUAN ATAU NYONYA! JIKA KAU TIDAK MAU BICARA YA
SUDAH, JANGAN GANGGU ANAK REMAJA YANG SEDANG BELAJAR TENGAH MALAM, KAU PAHAM.
SEMOGA SAJA!!“, protesnya, untuk beberapa menit gadis yang mengaku sebagai anak
remaja sengaja menunggu respon dari penelon hingga pasrah kepada sang
pencipta.“kau mengecewakan!“, kata gadis
itu lalu telepon mati dengan sendirinya.
“hei kurang ajar sekali dia. Menelepon tak berbicara
mengucapakan satu huruf yang paling mudah pun tak bisa. Kumarahi tak berkutik.
Kubiarkan dia matikan. Membuatku lapar“, celoteh gadis itu lalu melanjutkan
belajarnya. Rasanya lelah terus mengoceh di telepon dan tidak di tanggapi.
Sekali lagi telepon itu bergetar.
Gadis itu tentu akan mengangkatnya karna past si penelpon akan meminta maaf
akan kejadi barusan. Tapi ternyata..
“yak, apa kau merasa bersalah? Baiklah, aku akan
mendengarkamu memohon maaf padaku. Cepat katakan, aku ini baik hati tuan
nyonya”, jelas si gadis dengan santai. Ia pun tak ragu untuk menaruh kakinya di
atas meja dan sedikit mengorek-ngorek harta karun emas yang asin di kedua
lubang hidungnya.
“hei nak,sudah berani ya
berkata seperti itu. Mau minta mati kamu, hah!!?? mau sampai kapan kau terus
belajar?“. Apa-apaan ini, gadis itu
melihat kelayar telepon dan ternyata terterai nama “mommy“.
Mom, bagaimana bisa ?
“Naimi, jangan
bergadang terlalu malam untuk belajar. Hasilnya tidak akan bagus dari harapan
dan kerja keras mu sayang.“ pesan ibu gadis itu dengan suara yang sangat halus.
Gadis itu bernama Naimi Akiko Sonozaki, anak blasteran dari ayah yang berasal
dari jepang tulen dan ibunya orang Korea. Kelahiran Jepang, 18 Mei 1999, memiliki golongan darah yang sama
dengan ibunya ‘A‘.
“Naimi ya, apa kau mendengarkanku. Aah,
sepertinya tadi aku mendengar kau sedang marah-marah. Apa kau menggigau atau
apa, uh !“, nyonya Kim tak
akan berhenti bertanya sebelum anaknya mengatakan stop atau mendengus
mengeluarkan hembus nafasnya. Bosan.
“mma, anda terlalu berlebihan. Aku tidak sedang
belajar. Aku hanya belum tidur. Mungkin tidak bisa tidur, hehe. Aah, tadi aku
sedang latihan dialog drama. Oh, sungguh itu sangat sulit eomma“, jelas Naimi
dengan setengah kebohongan lebih tepatnya semua bohong. Kkkkk:~
Nyonya kim merasa sia-sia
menasehati anaknya. Dia memang keras kepala, selalu mengatakan yang
bukan-bukan. Sebelum nyonya kim mengeluarkan kalimat andalan untuk mencegah
skenario jahat anaknya berlanjut.
“hei nak, apa kau pernah mendengar sebuah kebohongan seseorang yang tidak
akan di ampuni oleh tuhan? dosa itu adalah…”.
Tut tuttt tuuttt…
Telepon di matikan !
Naimi menutup telinga rapat-rapat.
“ NAIMI
ya !!!!!!!!!! “
Merasa namanya di panggil gadis nakal itu hanya
mampu menggelengkan kepala mengisyaratkan kebosanan dengan ancaman tidak bermutu dari mommy nya.
“Mma, kau akan membangunkan arwah-arwah disini“, ceplos Naimi tanpa ragu
sedikit pun. Sepertinya gadis itu kebal
dengan suasana horor. Kkkk:~
Suasana menjadi horror !
Lagi-lagi angin masuk dari celah pentilasi yang lumayan lebar.
“ya setidaknya! appa selalu
mengerjakan seseuatu dengan sangat istimewa. Jika musim badai salju datang pasti aku akan
membeku disini. Lalu tertidur cantik sampai pangeran datang menciumku, maigatt
itu tidak akan terjadi Naimi san“, berjalan menutup lubang pentilasi dengan
alat yang telah di persiapkan olehnya ayahnya.
Naimi
bukanlah gadis yang parno, bahkan ia telah menonton ratusan film horror dari dalam atau pun dari luar negeri. Naimi
juga pernah menonton film horror Indonesia, katanya genrenya sangat lucu dan
membuat sakit perut hingga jantungan. Segitunya kah? berbeda dari ibunya yang
sangat amat parno akan sesuatu. Jika malam hari tiba, ibunya tidak akan keluar
rumah sedikit pun. Dan itu memang pernah terjadi.
Pernah suatu ketika,
saat usianya masih amat kecil. Naimi ada di luar rumah mengambil mainannya yang
tertinggal siang tadi. Sama seperti bocah ingusan seusianya, siapa yang tidak
takut keluar rumah malam-malam. Tapi, nyonya Kim lebih mementingkan
keparnoannya. Katanya “sayang, kau bisa mengambilnya besok pagi. Sekarang bisa
kah kau diam menginginkan mainan itu, lihat mainanmu sudah banyak“, amat halus
tapi menjengkelkan bukan. Naimi masih sangat polos, tapi ia menunjukan bakatnya
dalam bidang misterius dan hiiii.
“eomma terlalu takut“, seperti
anak yang tak berdosa saja dia memberikan jempol tangannya ke arah bawah ke
pada ibunya. “ck“ usianya 5 tahun tapi lebih berani dari nyonya Kim. Maka dari
itu nyonya Kim akan tenang jika suaminya pergi ke luar kota untuk berkerja. Ada
Naimi.
Seperti itulah kiranya cerita singkat yang tidak penting untuk
di hayati lebih dalam.
Ayah Naimi sedang berada di
jepang melakukan pengambilan gambar di salah satu pulau. Yaps, tuan Takashi
Minuda adalah seorang sutradara terkenal untuk film bergenre horror.
Kebanyakan film yang ditonton Naimi adalah karya ayahnya. Naimi bangga mempunyai
ayah seorang sutradara.
Teman sekolah Naimi juga
menyukai gadis remaja ini. Polos tapi berani, pemalas dan tidak pintar, jorok
nan usil, lebih senang mendengarkan music dengan earphone daripada mendengarkan
pelajaran yang ia anggap biasa saja. Pantas kau selalu mendapat nilai di bawah
KKM. Kata seseorang yang kerap menyindir.
Jika ia melihat kondisi dirinya
yang semakin lama semakin bubar tak tentu arah. Kenapa? sepertinya anggota
tubuh Naimi putus asa untuk memberi energi dan usaha untuk sang pemilik tubuh.
Naimi ingin merubahnya namun rasanya sudah bertahun-tahun ia belajar berbagai
tokoh dalam skenario yang di buatnya sendiri. Payah sangat payah. Apa yang kan
di katakan nenek moyangmu, Naimi Akiko Sonozaki. Tambah teman sekelas Naimi
yang mulai bosan dengan kebiasaan gadis remaja tak waras ini.
~*****~
Malam itu hujan turun, cuacananya dingin dan sangat dingin.
Naimi terus membolak balikan badanya ke kanan ke kiri seperti itu terus. Lampu
kamar tak pernah ia matikan, ia tak akan bisa tidur jika lampu di matikan.
Rasanya sesak. Umurnya menginjak 17 tahun dan apa, teman-teman Naimi telah
menemukan seseorang untuk di jadikan couple di acara sweet seventeen. Ooh,
betapa bahagia nya jika semudah itu mencari pasangan. Lagi pula siapa yang
tertarik denganmu Naimi. Pikir gadis itu menyadari dengan sendirinya.
Tak ingin terus memikirkan
acara konyol tak bermanfaat itu. Naimi memilih berpindah ke alam lain. Awalnya
ia bersenandung kecil menyanyikan lagu kesukaan. Ia terlelap dalam alunan suara
manisnys hingga tak sadar sesuatu terjadi. Menjadi gelaaappp…
LAMPUNYA MATI !!
“ini kali pertama dalam riwayat
hidup nona Naimi Akiko Sonozaki tidur dalam keadaan gelap. Apa aku bisa tidur
??!! EOMMAAA !“ jerit anak tak waras itu
dan di jawab oleh suara yang lebih merdu “bisakah kau tidur Naimi. Kalau tidak
kau akan mimpi buruk malam ini“,
sepertinya nyonya kim salah bicara, dia ingin menakuti anaknya dengan ucapannya
semenit yang lalu tapi pada akhirmya ia akan ketakutan sendiri. “ya tuhan,
maafkan aku“ katanya memohon ampun dalam balutan selimut hangat.
Naimi mencoba untuk tidur .
dengan jerih payah ia menutup mata dengan segala cara dan ini kali pertama ia
berhasil.
Ucapan eomma menjadi fakta misteri .
00:00 WIB
Malam yang begitu indah. Langit
biru yang cerah dihuni oleh para bintang yang berkelap-kelip tiada lelahnya. Itulah
keindahan malam. Membayar semua rasa kesal, sedih, bahagia siang tadi. Naimi
keluar rumah untuk mencuci kaki. Sekalian ia akan nongkrong di luar. Sekedar
berstatus ria bersama dengan warga masyarakat di seluruh dunia dalam dunia
maya.
Status BBM
“merinding bulu mataku, tuan Takashi. Kapan film horor barumu
selesai?“
Ia meletakan ponselnya di meja lalu beralih untuk ke halaman rumah.
Bermain dengan suasana malam yang tidak biasa, menari bersama hembusan angin
dan bermandikan sinar bulan yang tak pelit untuk mengeluarkan sinarnya dengan
amat terang. Semua orang akan merasa bahagia jika melakukan ini bersama
keluargany. Namun, apalah daya keluargaku. Keluh gadis berambut pendek sepundak
itu. Yang bukan lain adalah Naimi. Keluarga seperti orang lain.
Sedang asik menari-nari dengal
alunan suara yang ia lantunkan ia terjatuh dan terkena lumpur lumayan banyak. “sial“
protesnya. Ia bergegas mencucui tangannya yang berlulur lumpur bulan purnama.
Untung saja diluar rumah terdapat air kran yang di sediakan tuan Takashi untuk
sekedar mencuci mobil atau akan lebih dominan di gunakan nyonya Takashi untuk
menyirami tanaman. Terkadang Naimi ingin bermain air bersama orang tuanya.
Kembali lagi dengan sebuah pepatah buatan gadis itu. Keluarga bukan keluarga.
“selalu ada saja
hal yang membuatku kesal. Tidak hujan tapi ada lumpur. Aw, baunya sangat sedap“
katanya terus mengoceh.
Dari dalam nyonya
Takashi mendengar ada percikan air.
Seperti peramal ia pasti akan tau itu kerjaan bocah usil itu. “Naimi, jangan
bermain air malam-malam. Dewa langit akan marah“. Pesan ibu dari ruang tengah. Naimi
menaikan muncung bibirnya. Manyun lebih tepatnya. “ dewa langit ? eomma, kau
tidak akan bisa menakut-nakuti aku “ jawab Naimi tidak setuju.
Ia senang bermain air. Apalagi
dengan selang dan ia akan memancurkannya ke atas udara. Lalu berkata, terbang
lah bebas kau pasti bosan berada di dalam selang ini. Tiba-tiba. Yah, semua terjadi secara tiba-tiba.
DEG !
“Ah, kau membasahiku agahsi!!“
kata seseorag tiba-tiba. Naimi terkejut, ingin rasanya teriak tapi percuma.
Seorang laki-laki tampan, cute, dan persis seperti tokoh manga kartun remaja.
Naimi kagum “hah, kau siapa?“ Tanya Naimi ketakutan. Laki-laki remaja seusia
dengan Naimi ini sepetinya tidak akan menjawab peertanyaan basi dari Naimi. Ia
melirik tangan Naimi. “tanganmu bagus. Coba ku lihat“ kata pemuda itu. Wajahnya
pucat tapi tetap tampan. Seperti hantu atau vampire-vampire pemula.
“cepat berikan tanganmu“ kata pemuda itu sekali lagi. Siapa
yang tidak akan takut jika tiba-tiba ada sosok makhluk tampan. Tercengang kagum?
mungkin. Apa yang ada dipikirkan 2 orang yang bertemu tiba-tiba. Mereka tak
saling kenal, bertemu saja tidak pernah. Naimi meletakkan tangannya di dadanya
setelah mendengar permintaan pemuda itu ingin melihat tangannya.
“kumohon jangan sakiti aku. Aku
tidak sengaja membasahimu “ rasa takut untuk yang pertama kalinya Naimi rasaka
kebanyakan. Sungguh rasanya sesak di dada mengalir di denyut nadi dan
jantungnya berhenti berkerja. Ayolah ada apa ini. Pemuda itu menatap tajam mata
bulat nan hitam seperti orang Jepang gadis di depannya. Naimi terpaksa memperlihatkan
tangannya kepada orang tak di kenalnya. Pemuda itu sepertinya senang. Entah apa
yang ada di pikiran pemuda itu. Naimi melihat sebuah senyuman yang susah untuk
di artikan. Tangan pemuda itu awalnya dingin lalu berubah menjadi hangat
setelah cukup lama mememgang tangan Naimi. Apa-apa ini ?
~*****~
Sudah sangat lama sekali pemuda itu memegang tangan Naimi.
Semakin cepat juga rasa takut Naimi berpangkat kubik. Kkkkk:~
“ apa kau tidak akan melepaskan tanganku ? “ Naimi mulai bersuara dengan
ragu. Ia takut di tatap oleh pemuda yang duduk di sebelahnya. Kok, sepeti orang
yang sedang pacaran. Mesra dalam ketakutan sepihak. “ kau ini siapa ? “ Tanya Naimi
dengan berani mencoba melepaskan tangannya dari genggaman orang tak di
kenalnya. Tapi pemuda itu dengan cepat menarik tangannya kembali. Wah,
jantungnya berkerja dengan semangat. Tapi sungguh tidak mendukung.
“ aku akan menjelaskan semua
tentang diriku. Menjawab pertanyaanmu dengan jujur. Tapi bisakah aku
menggenggam tanganmu untuk beberapa waktu ke depan. Tidak lama “ jawab pemuda.
Apa-apa ini sekarang dia menggunakan kalimat yang halus. Naimi luluh.
Benar saja, Naimi sedikit tidak
takut. Bahkan ia sudah dapat mengeluarkan suaranya. Bersenandung kecil dengan
lembut.
“ namaku… “ kata pemuda itu memotong
nyanyian Naimi. Gadis itu semakin dibuatnya penasaran. Ia akan memasang
telinganya bail-baik untuk mendengar sebuah nama pemuda itu. “ Yuu Khitara “ katanya.
“ siapa ? Tara ? “ respon Naimi
bersama tawanya yang polos. Pemuda itu bernama Tara ? kenapa tidak sekalian jeng-jeng. Kkkkk:~
“ Tara Tara. Ra raa raa “ Naimi
sedikit bersenandung dengan lirik nama pemuda itu. Tapi tiba-tiba pemuda itu
berubah menjadi sosok yang lebih mmenyeramkan. Matanya besar, hidungnya menjadi
lebih mancung. Ia bisa terbang dan menunjuk-nunjuk kea rah Naimi. Naimi
berteriak kencang tapi seperti tidak terdengar oleh siapa pun.
“ hei kau ! dasar setan apa
maumu ? “ gadis itu berdiri mendatangi pemuda monster berada. “aku akan datang
dalam kehidupanmu nona Naimi“ bahkan pemuda itu mengetahui nama Naimi. Ia
ketakutan dan rasanya seperti terkecik oleh kedua tangan pemuda yang menjadi
monser itu. Entah apakah pemuda itu marah dengan ejekan nama yang dilantunkan
Naimi. Atau memang dia ada gangguan saraf ? entahlah.. .
Naimi terus berteriak meminta tolong namun
taka da satu pun orang yang dating. Kini ia hanya pasrah. Jantungnya masih
bedebar kencang. Di tambah pemuda itu menyeretnya ke sebuah tempat yang tak
Naimi kenali. Seketika itu Naimi melihat sebuah keluarga kecil. Mungkin itu
adalah keluarga pemuda ini. Pikirknya menyakinkan diri sendiri.
Monster itu sudah kembali
menjadi pemuda yang tampan tapi tetap menyeramkan. “ adik“ katanya melambaikan
tangan kepada sosok gadis seumuran Naimi. Tiba-tiba dengan cepat gadis itu
berlari dan seperti memasuki raga Naimi. Aneh,sepertinya benar keluarga pemuda
itu adalah keluarga siluman atau apalah sebangsa itu. “ oppa, aku tidak bisa
masuk ke dalam tubuhnya “ kata anak perempuan itu sedih.
Apa ? dia ingin masuk ke
dalam ragaku. Tidak ini tidak boleh terjadi. Aku harus pergi. Batin Naimi.
“ kau ingin mencoba kabur ? “ kata pemuda itu seakan mengetahui pikiran
Naimi. “ ah, tidak. Aa apa kau ingin masuk kedalam tubuhku ? “ semula gadis ini
pemberani tapi ia merasa bahwa film-film horor yang ia tonton tidak membantu.
Dengan ragu ia mencoba ikhlas. Mereka berdua bertukar tubuh. Naimi berada di
tubuh anak perempuan yang tadi. Sungguh menggelikan.
Keluarga mereka berjalan entah
kemana. Naimi masih dalam kondisi berada di tubuh anak perempuan itu. Mereka
terlihat bahagia terlebih anak perempuan itu. Naimi berjalan sambil menunduk
hingga ia tak sadar pemuda itu berada di sampingnya. Eomma apa yang harus
kulakukan ? pekiknya dalam hati. Pemuda itu hanya terus tersenyum. Coba lihat, sekarang ia
senang di atas penderitaan seseorang, bejat.
5 menit kemudian.
Naimi berhenti ketika menyadari ada yang aneh dari sosok pemuda di
sampingnya. Pemuda itu menarik rambut Naimi. Tidak tubuh ini milik anak
perempuan itu dan dia adalah adiknya. Apa dia setega itu akan melakukannya ?
Naimi mencoba menyangkal semua tuduhan yang ia buat sendiri.
“maafkan aku tubuh Sa rang. Aku
hanya ingin melihat kau bahagia dengan tubuh itu“ kata pemuda itu yang bernama
Yuu Khitara melihat sosok gadis manis di depan sana bersama kedua orangtuanya.
Lalu melirik jahat kepada Naimi. “ maafkan aku nona “ kata Yuu Khitara meminta
maaf. Ia mencekik tubuh yang di pakai Naimi. Apa aku akan ikut mati bersama
tubuh ini ?
Semua menjadi terasa mati rasa.
Hanya suara tawaa dari anak perempuan di sana dan deru tangisan Tara menyesal.
“ maafkan aku, maafkan aku “ katanya tak berhenti. Naimi belum mati tapi
sebentar lagi akan pergi. Dia melihat gundukan tangan di sampingnya. Lalu
gelapp.
“ TIIIIDAAAAAKKKKK “ Naimi
teersadar. Itu hanya bunga tidur untunglah. Naimi mengecek tubuhnya
jangan-jangan ketika ia sudah sadar ia
sudah tidak beraga asli. “ ani ani aniyo. Mimpi ? sial, dasar bedebah
mimpi “ Naimi ketakutan tapi tidak terima dengan mimpi yang ia jalani. Ia
memutuskan untuk pergi ke dapur untuk memakan sesuatu lalu memilih untuk
menonton. Ia tidak akan dapat tidur kembali saat ini. “ apa aku juga akan
ketakutan menghadapi ulangan nanti ? Aniyo, ulangan lebih menakutkan daripada
mimpiku barusan. Itu pasti pasti ! ganbatte kudasai ! “ sungguh Naimi selalu
berbicara dengan bahasa campuran. Korea Jepang selalu begitu. Nyonya Takashi
sudah menyuruh putrinya untuk berbahasa korea
tapi ia tidak akan di gubris. Di jepang sama halnya dengan korea eomma.
Bantah Naimi kuatsetiap kalinya.
Naimi mengambil handponenya
lalu mengecek dunia maya yang ia hentikan untuk belajar mati-matian melawan
rumus-rumus fisika tiada henti. Banyak sekali pemberitahuan muncul. Hingga pagi ia bersenang-senang dengan
dunia mayanya. Asikk , itu kesannya.
sampai disini aja ya readers, ada masukan tentang cara penulisan. silahkan coret-coret di tempat yang ada *jangan coret-coret sembarangan, karena itu aksi fandalisme, eaaa :D*
Monggo sedulur, di tunggu respon nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar